PENGEMBANGAN KAPASITAS
Memberikan layanan peningkatan kapasitas individu/mitra dan organisasi dalam melaksanakan program investasi sosial.
Pengembangan kapasitas sangat penting bagi perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaksana program. Kami menyediakan beberapa program pengembangan kapasitas dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Modul yang kami tawarkan berupa public training yang dilakukan secara regular dan in-house training yang dilaksanakan sesuai permintaan, diantaranya:
Pelatihan untuk Perencanaan Program Investasi Sosial
Dengan ISO 26000 ini, organisasi akan memberikan nilai tambah terhadap aktivitas tanggung jawab sosial yang berkembang saat ini dengan cara mengembangkan suatu konsensus terhadap pengertian tanggung jawab sosial dan isunya, menyediakan pedoman tentang penterjemahan prinsip-prinsip menjadi kegiatan-kegiatan yang efektif, memilah praktek-praktek terbaik yang sudah berkembang dan disebarluaskan untuk kebaikan komunitas atau masyarakat internasional.
Pelatihan ini akan memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan teknis bagi Anda dalam menyusun program-program CSR/investasi sosial sebagai bagian dari manajemen risiko perusahaan, penapisan dan praktik desain program investasi sosial yang strategis serta perumusan program yang selaras dengan rencana pembangunan daerah, kepentingan perusahaan dan kebutuhan masyarakat.
Sehingga investasi sosial dengan mempertimbangkan faktor isu strategis dari sudut pandang perusahaan (risiko) serta faktor isu strategis dari sudut pandang pemangku kepentingan (peluang).
Pada pelatihan ini anda akan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai berbagai teknik dan alat untuk melakukan penilaian social (social assessment), seperti social baseline study, penilaian asset komunitas dan community need assessment.
Selain itu juga anda akan dibekali keterampilan dalam mengelola pemangku kepentingan (stakeholder management), Identifikasi isu sosial strategis dan merumuskan strategi pengelolaannya.
Untuk menuntun desain proyek dan pelaksanaan proyek yang baik diperlukan sebuah tools, salah satunya menggunakan Logical Framework Approach (LFA). Tools ini menggunakan pendekatan kerja yang logis dalam desain sebuah proyek.
Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat memperkirakan apakah sebuah proyek program investasi sosial (CSR) bisa gagal atau tidak.
Pelatihan untuk Pelaksanaan Program Investasi Sosial
Pada pelatihan ini Anda akan memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dalam merancang, mengimplementasikan, melakukan pemantauan dan evaluasi proyek investasi sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan Anda. Anda juga diberikan keterampilan untuk menyusun kerangka logis program dengan menggunakan pendekatan Logical Framework Analysis (LFA), agar dapat melakukan analisis dan merancang desain proyek dalam jangka panjang untuk pelaksanaan proyek investasi sosial perusahaan yang berkelanjutan.
Tujuan dan target-target SDGs bersifat global dan dapat diaplikasikan secara universal, kemudian mendorong aksi-aksi selama 15 tahun ke depan di bidang-bidang yang amat penting. Namun demikian, untuk mencapai tujuan dan target-target SDGs, tidaklah mudah.
Untuk itulah perlunya di sini mempelajari tentang bentuk-bentuk pencapaian SDGs beserta tantangan dan peluangnya dalam strategi bisnis dan investasi, seiring penerapan rencana tindakan nasional maupun internasional, penegakan peraturan dan kebijakan, serta munculnya pengharapan akan peran dunia bisnis yang lebih luas dalam masyarakat.
Creating Shared Value (CSV) melihat kebutuhan/masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dihadapi masyarakat sebagai peluang bisnis. Dengan menggabungkan aset dan keahlian inti perusahaan, CSV meningkatkan keuntungan dan keunggulan perusahaan melalui kebijakan dan tindakan yang dilakukan secara terencana.
Inisiatif CSV diidealkan berada pada kuadran tertinggi dalam mendatangkan manfaat untuk perusahaan dan masyarakat.
Pelatihan untuk Evaluasi Program Investasi Sosial
Metode SROI memungkinkan anda meng-CLAIM tingkat keberhasilan program dan manfaat dana CSR yang sudah dikucurkan oleh perusa- haan secara kuantitatif. Sehingga dapat terukur berapa besaran dampak yang diterima oleh perusahaan tersebut dari hasil kegiatan CSR-nya.
Saat ini SROI banyak sekali digunakan oleh kalangan LSM, Perusahaan, bahkan Pemerintah untuk dapat mengungkapkan DAMPAK PROJEK mereka secara lebih definitif dan terukur.
Metode SLIA mampu menghitung dampak program yang hasilnya baik secara kualitatif dan kuantitatif. Sustainable Livelihood Impact Assessment (SLIA) mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya : mempunyai keseimbangan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta mempunyai daya adaptasi tinggi untuk beberapa kasus, dll
Setiap industri memiliki isu-isu ESG yang berbeda-beda tingkat kepentingannya, sehingga perusahaan perlu lebih berkonsentrasi pada isu-isu terpenting.
ESG adalah bagian dari keuangan berkelanjutan, terutama didorong oleh keyakinan industri jasa keuangan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan , sosial dan tata kelola yang tinggi, terutama pada isu isu materialnya, cenderung membawa kinerja keuangan yang lebih tinggi
Untuk bisa mewujudkan tujuan ESG, juga agar bisa melangkah lebih jauh menuju keberlanjutan, integrasi ESG ke dalam operasi perusahaan adalah keniscayaan.
Pelatihan ini akan membahas mengenai: cakupan ESG, perkembangan ESG di Indonesia, isu-isu ekonomi, sosial dan tata kelola dalam ESG
Anda akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengukur dampak program social yang dilakukan perusahaan anda secara kualitatif maupun kuantitatif. Metode pengukuran dampak program yang digunakan adalah metode Sustainable Livelihood Impact Assessment (SLIA) dan metode Social Return on Investment (SROI). Sehingga anda akan mendapatkan gambaran mengenai program investasi sosial yang dapat diukur dampaknya.