Gambaran Program
Desa Mendis dulunya merupakan wilayah yang berada pada lahan gambut dan di musim kemarau berisiko kebakaran lahan, di tengah persediaan air terbatas. Walaupun saat ini telah banyak lahan yang dibuka menjadi kebun masyarakat dan pemukiman, tetapi masih terdapat kurang lebih 1.500 hektar lahan rawan kebakaran. Disamping itu, Desa Mendis juga berbatasan dengan sebuah perusahaan hutan tanaman industri yang memiliki risiko kebakaran dan berpotensi apinya merambat ke wilayah Desa Mendis.
Disamping permasalahan, Desa Mendis memiliki potensi yang berpeluang untuk dikembangkan dan sekaligus dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Melalui program ini masyarakat didorong untuk menggali potensi yang ada di desa, dan mampu memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menyelesaikan segala permasalahan yang mereka hadapi di desa.
Potensi Pengembangan Program
Desa Mendis memiliki potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya sosial yang cukup baik. Salah satu potensi sumberdaya alam adalah adanya embung desa dan lahan kosong di sekitarnya yang dapat dioptimalkan untuk kepentingan lingkungan, wisata dan edukasi. Potensi sumberdaya manusia nampak dari beberapa warga desa yang memiliki kepedulian untuk membangun desanya. Sedangkan potensi sumberdaya sosial nampak dengan adanya kelembagaan yang eksis dan aktif, seperti BUM Desa, KWT Peduli lingkungan dan Kelompok Tanggap Api Desa Mendis (KeTan AdeM).
Program Desa Cinta Bumi Tanggap Api merupakan Program CSR dari PHE Jambi Merang guna mewujudkan masyarakat mandiri yang cinta bumi, dengan memanfaatkan potensi yang ada, merespon perubahan alam, lingkungan, dan perubahan sosial di dalam masyarakat sehingga terwujudlah masyarakat yang mandiri dan cinta bumi.
Program Desa Cinta Bumi Tanggap Api bersinergi dengan berbagai stakeholder. Hingga kini mendapatkan dukungan pemerintah desa, bekerjasama dengan Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Banyuasin, perusahaan setempat, sekolah dan masyarakat.
Dengan demikian diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik, berkelanjutan dan memunculkan inovasi-inovasi dan ide-ide baru dari masyarakat. Peran serta, partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak menjadikan program yang saling berkaitan ini dapat selaras dengan visi dan misi pemerintah daerah untuk menganggulagi bahaya kebakaran hutan dan lahan.
Hasil Pengukuran dengan Metode SROI yang dilakukan SII
Identifikasi pemangku kepentingan ditelusur berdasarkan keterlibatan dan peran dalam Program Desa Cinta Bumi Tanggap Api yang dilaksanakan oleh PHE Jambi Merang. Penelusuran dampak kepada setiap pemangku kepentingan dilakukan dengan melakukan FGD, indepth interview, observasi dan penggunaan data-data dalam dokumen program.
Pengambilan data menggunakan teknik Focus Group Disscussion (FGD), wawancara mendalam (indepth interview) dan review data-data sekunder dari Perusahaan.
Pendekatan penilaian digunakan rujukan dari dokumen standar, peraturan pemerintah, hasil-hasil penelitian, konsensus komunitas, dan pemisalan dengan kejadian serupa sesuai dengan konteks lokal yang ada untuk meminimalisir terjadi over claim/ bias yang terlalu tinggi.
Pelaksanaan penilaian kinerja dampak Program Desa Cinta Bumi Tanggap Api, Desa Mendis merupakan program integrasi antara kegiatan mitigasi bencana dan pengembangan taman wisata serta kegiatan pemberdayaan masyarakat. Sehingga proses penilaian kinerja dampaknya juga melibatkan pemangku kepentingan dari kegiatan-kegiatan didalamnya.
Selanjutnya, data-data tersebut dianalisis untuk mendapatkan perhitungan nilai dampak, nilai keuangan dampak tersebut sampai memperoleh nilai net present value, kemudian dilanjutkan dengan penghitungan nilai rasio SROI.