← Seluruh

Pelaksanaan In-House Training PT Energi Mega Persada Tbk untuk Membangun Strategi Bisnis Berkelanjutan dalam Investasi Sosial

Daftar Isi

 

Bogor, 1 Agustus 2024Social Investment Indonesia (SII) sukses menyelenggarakan in-house training untuk PT Energi Mega Persada, Tbk (EMP), yang berlangsung selama tiga hari di Bogor mulai dari 30 Juli hingga 1 Agustus 2024. Pelatihan ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan tim EMP dalam berbagai aspek penting terkait keberlanjutan, pemberdayaan komunitas, keterampilan manajemen konflik, pengkomunikasian kegiatan di media sosial serta mengevaluasi kinerja dampak program menggunakan metode SROI.

“Menarik, banyak pengetahuan baru yang dapat diimplementasikan dilapangan dan sebagian besar menjawab pertanyaan dan respon yg cepat dan baik”, ungkap salahsatu peserta pelatihan. Di kesempatan lain juga peserta menyampaikan beberapa testimoninya, “Mantap, bahasa yang digunakan mudah dicerna. Materi berat jadi mudah diserap. Sangat menyenangkan, pemateri sangat ramah. Materi juga dikasih full jadi bisa dibaca ulang. Sukses selalu SII”

Hari Pertama: Membangun Pondasi Strategis Investasi Sosial

Pelatihan hari pertama dibuka dengan sambutan dari Bapak Iman Soerjasantosa selaku Senior Procurement and Logistic – PT Energi Mega Persada, Tbk. Kemudian dimulai dengan pembahasan mendalam mengenai konsep keberlanjutan program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Community Development. Pelatihan pada hari pertama disampaikan oleh Fajar Kurniawan (Managing Partner – SII) dan Purnomo (Senior Advisor – SII). Para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana membangun program pemberdayaan Masyarakat dan investasi sosial yang efektif di perusahaan. Pemahaman-pemahaman terkini yang berkaitan dengan TJSL, CSV sampai ESG juga dipaparkan pada sesi tersebut. Selain itu, sesi pada hari pertama ini juga diperkenalkan kembali dengan teknik Social Mapping dan Social Impact Assessment, yang membantu peserta memahami dan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat serta dampak sosial terhadap berbagai kegiatan perusahaan.

Dengan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, perusahaan dapat merancang dan melaksanakan program CSR yang lebih relevan dan efektif. Program yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masyarakat akan lebih diterima dan memiliki dampak yang lebih signifikan. Alih-alih menginvestasikan dana dalam proyek yang tidak sesuai dengan kebutuhan lokal, perusahaan dapat fokus pada inisiatif yang akan memberikan dampak positif terbesar. Dengan mengetahui dan merespons kebutuhan masyarakat, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan komunitas lokal. Sehingga terciptanya hubungan harmonis antara Perusahaan dengan masyarakat local yang dapat meminimalkan risiko sosial dan lingkungan yang mungkin muncul, selain itu juga dapat mengoptimalkan strategi keberlanjutan Perusahaan.

Hari Kedua: Pemberdayaan Komunitas, Manajemen Pemangku Kepentingan hingga Manajemen Konflik

Pada hari kedua, dimulai dengan pembahasan konsep pengorganisasian komunitas dan strategi pemberdayaan komunitas dengan pendekatan Creative Thinking. Peserta diajak untuk mengembangkan keterampilan dalam merancang program pemberdayaan masyarakat untuk inovasi sosial beserta strategi dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat.

Pelatihan kemudian dilanjutkan pada materi mengembangkan keterampilan dalam Manajemen Pemangku Kepentingan, sesi ini menekankan pentingnya memahami berbagai isu yang mempengaruhi hubungan dengan pemangku kepentingan dan bagaimana meresponsnya secara efektif. Selanjutnya, peserta mempelajari strategi pembinaan hubungan dengan pemangku kepentingan, untuk membangun dan memelihara hubungan yang konstruktif dan saling menguntungkan.

Sesi terakhir di hari kedua membahas mengenai teknik-teknik manajemen konflik dan keterampilan negosiasi, yang dibawakan oleh Fredian Tonny Nasdian selaku Dosen SKPM – FEMA IPB University. Materi ini dirancang untuk memperkuat kemampuan peserta dalam mengelola hubungan dengan berbagai pihak terkait dan menyelesaikan konflik secara efektif. Dalam komunitas masyarakat, konflik sering muncul terkait berbagai isu, seperti sumber daya, kepentingan, atau nilai-nilai. Teknik manajemen konflik memungkinkan pihak-pihak yang berselisih untuk menyelesaikan perselisihan dengan cara yang konstruktif, menghindari kekerasan atau permusuhan, dan menciptakan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

Peserta diberikan alat dan teknik untuk mengidentifikasi berbagai jenis konflik dan menganalisis penyebab serta dampaknya. Sesi ini juga mencakup Strategi Penyelesaian Konflik, yang membekali peserta dengan pendekatan dan metode untuk mengatasi konflik secara efektif. Pelatihan ini diakhiri dengan pengembangan Keterampilan Negosiasi melalui Roleplay Negosiasi, memberikan kesempatan bagi peserta untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan mereka dalam situasi negosiasi yang realistis.

Hari Ketiga: Pengelolaan Media Komunikasi dan Pengukuran Dampak Sosial Perusahaan

Pelatihan di hari terakhir memberikan pengetahuan tentang pengelolaan media sosial dan pentingnya pengukuran dampak program menggunakan metode Social Return on Investment (SROI). Selain itu, peserta belajar tentang Konsep Penyusunan Rencana Strategis (Renstra), yang sangat penting untuk perencanaan jangka panjang dan pengelolaan program-program CSR perusahaan.

Dimulai dengan sesi pagi hari membahas mengenai pengelolaan media sosial untuk menunjang pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM). Media sosial dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran, membangun komunitas, dan mendukung program-program pemberdayaan masyarakat. Dengan memanfaatkan media sosial secara strategis, perusahaan dapat memperkuat dampak positif dari program CSR mereka, membangun hubungan yang lebih baik dengan berbagai pihak, dan mencapai tujuan sosial yang lebih efektif.

Pelatihan dilanjutkan dengan mempelajari dasar-dasar konsep SROI untuk mengukur program Investasi Sosial. Dengan metode SROI, peserta dapat mengidentifikasi dan mengukur dampak sosial yang dihasilkan oleh suatu kegiatan atau proyek. Hal ini membantu dalam memahami efektivitas program dalam mencapai tujuan sosialnya. Dengan menyediakan informasi yang jelas tentang nilai sosial yang dihasilkan, SROI dapat membantu pengambil keputusan dalam mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif dan efisien.

Disela-sela pelatihan selama tiga hari tersebut, peserta bebas mengajukan tanya jawab dan diskusi kepada fasilitator, yang memungkinkan peserta untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka. Acara ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan tim EMP dalam melaksanakan program CSR dan pengembangan komunitas yang lebih efektif dan berdampak positif.

Pelatihan yang berjalan selama tiga hari tersebut diakhiri dengan penyerahan plakat dari SII kepada EMP, sebagai momen penting yang dapat memperkuat hubungan antara penyelenggara dan peserta. Dengan berakhirnya pelatihan tersebut, EMP menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas SDM dan memajukan praktik keberlanjutan serta tanggung jawab sosial perusahaan. EMP juga siap menerapkan strategi dan teknik baru yang dipelajari untuk meningkatkan dampak sosial dan memperkuat hubungan dengan semua pihak terkait.

Sebagai penyelenggara, SII turut serta menghadirkan pelatihan yang komprehensif dan aplikatif, mendukung EMP dalam mencapai tujuan jangka panjang mereka dalam tanggung jawab sosial dan pengelolaan hubungan dengan masyarakat di sekitar perusahaan.