← Seluruh

Pelatihan SROI #Batch31, Menikmati Suasana Akhir Pekan di Kota Yogyakarta

Daftar Isi

Kembali dilaksanakan di Yogyakarta, kota Istimewa yang ngangenin dengan pesona budaya dan kulinernya, pelatihan Social Return on Investment (SROI) yang diselenggarakan oleh Social Investment Indonesia sudah memasuki batch ke-31. Metode pelatihan SROI yang kami laksanakan memegang teguh prinsip SROI dan tahapan SROI dari Social Value International, serta pendekatan pembelajaran yang asyik, mudah dan menyenangkan bagi peserta.

 

Memahami Prinsip SROI di Hari Pertama

Pelatihan SROI kali ini dilaksanakan dilaksanakan di Swissbel. Ada 16 peserta yang berpartisipasi dalam belajar dan sharing bersama fasilitator utama Purnomo sebagai salah satu senior advisor SII, member of Social Value International dan Sekjend SVI Indonesia. Peserta yang hadir mewakili dari sektor Perusahaan, NGO dan Pemerintahan, yaitu PT Panca Amara Utama, PT Bhumi Rantau Energi, Lazismu PP Muhammadiyah, PT Pertamina Patra Niaga AFT Supadio, Minamas Plantation, PT Antam Tbk. UBPN Maluku Utara, PT Antam Tbk. UBPN Kolaka, Forum TJSL BUMN, Yayasan Al-Fajr Panti Yatim, PT PLN Indonesia Power UBP Jeranjang, PT Pesona Katulistiwa Nusantara, Yayasan Relawan Nusantara dan Seorang Konsultan CSR.

Hari pertama pelatihan SROI adalah dengan mengenal SROI lebih dekat melalui pemahaman konsep dasar serta prinsip-prinsip dalam mengukur dampak program menggunakan metode SROI. Karena dengan metode SROI dapat membantu mengidentifikasi dan mengukur dampak sosial yang dihasilkan oleh suatu kegiatan atau proyek. Hal ini membantu dalam memahami efektivitas program dalam mencapai tujuan sosialnya. Dengan menyediakan informasi yang jelas tentang nilai sosial yang dihasilkan, SROI dapat membantu pengambil keputusan dalam mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif dan efisien.

 

 

Sesi Praktik Mengidentifikasi Stakeholder Program

Pada hari kedua peserta mulai didampingi untuk praktik dalam mengidentifikasi stakeholder dan outcome dari program Investasi Sosial yang sudah dilaksanakan dari masing-masing perusahaan. Terbagi menjadi 4 kelompok, dengan tema yang diambil dari masing-masing kelompok diantaranya pada bidang pertanian, UMKM, lingkungan dan Pendidikan.

Sesi yang begitu interaktif membuat peserta bersemangat dalam identifikasi stakeholder mana saja yang selama ini berkaitan dengan program investasi sosial lembaganya. Selain bisa saling berdiskusi antar peserta, fasilitator dan asisten fasilitator SII juga ikut mendampingi peserta untuk memetakan stakeholder yang relevant. Tahap ini sangatlah penting dalam mengukur nilai SROI, kerena dari hasil pemetaan stakeholder dapat diketahui outcome apa saja yang dirasakan setiap stakeholder. Sehingga nantinya dapat berpengaruh pada besaran nilai SROI yang didapat.

 

Pendampingan Praktik Hingga Mendapatkan Nilai SROI

Peserta pelatihan yang sudah banyak bertanya dari hari pertama, “Cara mengetahui nilai SROI-nya bagaimana Pak?” akhirnya mendapatkan jawabannya pada hari ketiga pelatihan SROI. Karena SROI memiliki metode tersendiri dalam penentuannya dan untuk memahami metode tersebut terdapat beberapa tahap dan prinsip yang harus dipahami peserta. Sehingga perlu memahami metodologinya dahulu, baru bisa mengukur nilai SROI nya.

Dengan pengalaman 10 tahun Social Investment Indonesia (SII) di bidang Riset dan Pelatihan pengukuran dampak menggunakan metode SROI, membuat SII berpengalaman dalam melaksanakan pelatihan SROI yang mudah dipahami peserta. Di sini peserta didampingi langkah demi langkahnya untuk mendapatkan nilai SROI dari program investasi sosial di lembaganya yang dijadikan sebagai studi kasus pengukuran dampak investasi sosialnya.

Peserta juga dibekali contoh-contoh laporan SROI yang sudah dibuat SII sebagai bahan pelatihan maupun rujukan kedepannya. Sehingga setiap peserta mampu membuat laporan SROI di masing-masing lembaganya sendiri.

 

Bagi rekan-rekan yang belum berkesempatan ikut pelatihan SROI kali ini, nantikan batch berikutnya, SROI #Batch32.

Info selanjutnya akan kami umumkan lewat postingan terbaru.