Strategi Keberlanjutan Bisnis Sosial – Bagian Keempat

Oleh: Jalal - Pimpinan Dewan Penasihat Social Investment Indonesia Tulisan terdahulu menguraikan bagaiamana Hahn (2021) menguraikan empat bentuk hibriditas terkait keberlanjutan bisnis, dengan menyilangkan antara dimensi integrasi dan otonomi. Dari dua dimensi keberlanjutan itu, Hahn memerkenalkan adanya hibriditas seremonial (integrasi lemah dan otonomi rendah), hibriditas kontingen (integrasi kuat dan otonomi...

Strategi Keberlanjutan Bisnis Sosial – Bagian Ketiga

Oleh: Jalal - Pimpinan Dewan Penasihat Social Investment Indonesia Tulisan sebelumnya telah menguraikan bagaimana perubahan-perubahan pada seluruh sektor industri terkait dengan keberlanjutan telah membuat perusahaan sosial yang masuk ke dalam industri manapun penting untuk mengadopsi keberlanjutan sebagai model bisnis. Apalagi, kalau praktik-praktik keberlanjutan yang khas untuk industrinya sudah menjadi praktik...

Strategi Keberlanjutan Bisnis Sosial – Bagian Kedua

Oleh: Jalal - Pimpinan Dewan Penasihat Social Investment Indonesia Wahyu Aris Darmono – Pendiri dan Komisaris WISESA Penelitian Ioannou dan Serafeim (2019) yang kami bahas pada artikel sebelumnya menyatakan bahwa keberlanjutan telah menjadi fenomena universal, sehingga perusahaan yang baru masuk—baik itu perusahaan komersial maupun perusahaan sosial—harus mengadopsi praktik-praktik keberlanjutan yang sudah dianggap...