Hotline : +62 813-1724-5657
Email: [email protected]
ESG bukan sekadar tren, tapi strategi bisnis masa depan. Artikel ini membahas langkah konkret mengintegrasikan ESG ke dalam bisnis Indonesia melalui empat fase strategis—mulai dari penyelarasan nilai, diagnosis, implementasi, hingga akuntabilitas—demi menciptakan nilai berkelanjutan dan daya saing jangka panjang.
Temukan bagaimana integrasi ESG dapat menjadi strategi bisnis yang holistik untuk menciptakan nilai berkelanjutan. Jalal (Social Investment Indonesia) memaparkan kerangka komprehensif empat fase ESG yang membantu perusahaan bertransformasi dari kepatuhan menuju ketahanan dan pertumbuhan jangka panjang.
Social Investment Indonesia (SII) adalah konsultan ahli dalam Pilar S ESG, Kinerja Sosial (Social Performance), dan Tata Kelola Pemangku Kepentingan. Dapatkan solusi praktis untuk mengukur dampak, mengamankan SLO, dan mencapai Shared Enterprise Value.
Fajar Kurniawan (Social Investment Indonesia) jelaskan ESG & double materiality di Seminar Nasional FEB UPS Tegal. Pelajari pentingnya dampak & finansial bagi keberlanjutan.
Pelajari perspektif ESG atas energi panas bumi Indonesia: peluang 24 GW energi bersih, tantangan lingkungan dan sosial, serta strategi tata kelola untuk memastikan transisi energi yang adil, berkelanjutan, dan mendukung masa depan rendah karbon.
Jakarta, 12 Agustus 2025 – Social Investment Indonesia (SII) berperan aktif dalam Lokakarya “ESG untuk Laut Indonesia: Membangun Sinergi Sektor Swasta dalam Pengelolaan Ruang Laut dan Kawasan Konservasi” yang diselenggarakan…
Bandung, 24 Juli 2025 — Kolaborasi antara Social Investment Indonesia (SII) dan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) semakin erat! Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Kerja…
Oleh: Jalal Chairperson of Advisory Board – Social Investment Indonesia Pada tanggal 4 Juli 2025, dalam acara Social Investment Roundtable Discussion (SIRD) ke-81 yang mengusung tema “Refleksi atas Laporan…
Meskipun SROI secara umum digunakan untuk mengukur kinerja program pengembangan masyarakat dan CSR, masih ada keraguan apakah manfaat langsung maupun tidak langsung bagi perusahaan harus dihitung. Penulis berpendapat kuat bahwa manfaat perusahaan harus dimasukkan dalam SROI. Hal ini didasarkan pada prinsip “stakeholder inclusiveness” yang menjadi pilar SROI, di mana semua nilai perubahan yang tercipta akibat suatu program, baik positif maupun negatif, bagi semua pemangku kepentingan yang relevan, harus dihitung.
Presentasi ini disampaikan dalam SIRD seri-78 ini tentang “Di Hadapan Kebijakan Trump, Haruskah Keberlanjutan Perusahaan Surut?”. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2025, melalui media Zoom Meeting Room. …
Oleh: Eri Trinurini Adhi Pengurus Yayasan Bina Trubus Swadaya & Ketua Dewan Ekonomi Solidaritas Asia Dalam rangkaian acara Social Investment Roundtable Discussion (SIRD) ke-77 yang mengusung tema “Mother Earth, Our…
Presentasi ini disampaikan dalam SIRD seri-77 ini tentang “Mother Earth, Our Mother — Women’s Role and Contribution to Sustainability”. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2025, melalui media Zoom…
SIRD #76 ini, Socia Investment Roundtable Discussion berkolaborasi dengan Kompas Lestari untuk mendorong akselerasi ESG melalui Lestari Awards. Penghargaan ini akan mengangkat best practice perusahaan dalam mengimplementasikan komitmen ESG yang strategis. Serta mempromosikan inovasi terkait ESG dalam pengakuan lebih luas, termasuk di tingkat regional melalui Asia ESG Positive Impact Awards.
Presentasi ini disampaikan dalam SIRD seri-76 ini tentang “ESG di Indonesia: Dari Tren ke Implementasi Nyata Inovasi untuk Keberlanjutan”. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2025, melalui media Zoom Meeting…
Oleh: Jalal Chairperson of Advisory Board – Social Investment Indonesia Dalam lanskap bisnis yang semakin didorong oleh narasi tanggung jawab sosial dan lingkungan, gagasan tentang “keberlanjutan korporasi” telah menjadi…
