ESG Check Up: Memahami Konsekuensi ESG atas Industri Kesehatan
Presentasi ini disampaikan dalam sebagai pemantik dalam diskusi “Integrasi ESG untuk Penyelenggara Inovasi Digital Kesehatan” di Jakarta, pada tanggal 7 November 2024
Hotline : +62 813-1724-5657
Email: [email protected]
Presentasi ini disampaikan dalam sebagai pemantik dalam diskusi “Integrasi ESG untuk Penyelenggara Inovasi Digital Kesehatan” di Jakarta, pada tanggal 7 November 2024
Presentasi ini disampaikan dalam sebagai pemantik dalam diskusi EGA Briefings 2024 Annual Conference “Strengthening the Position of CCO – Turning Costs into Values” di Denpasar, pada tanggal 6-7 November 2024
INDONESIA SOCIAL INVESTMENT FORUM The Most Favorite CSR Event in Indonesia. Rutin digelar setiap tahun, Indonesia Social Investment Forum (ISIF) selalu menampilkan beragam konsep, wawasan, dan tren investasi sosial bersama…
Presentasi ini disampaikan dalam SIRD seri-70 ini tentang “Achieving the SDGs with Biodiversity: Regenerating Healthy Ecosystems and Supporting Food Security”. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 1 November 2024, melalui media…
Presentasi ini disampaikan dalam sebagai pemantik dalam diskusi CESGS Universitas Airlangga “Unlocking ESG Potential: Enhancing Sustainability Reporting Tool”, pada tanggal 31 Oktober 2024
Sesuai namanya, program PROPER mengandung filosofi yang mulia, mendorong perusahaan berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan. Tujuannya tentu agar perlakuannya ke lingkungan menjadi proper, alias patut, layak, atau pantas.
Untuk menjadi benar-benar proper (baca: patut) ternyata banyak drama. Mulai di persiapan, implementasi, sampai komunikasi. Drama ini yang menimbulkan beragam interpretasi atau rasan dari perusahaan.
Keikutsertaan perusahaan yang harusnya wajib di PROPER menjadi terdistraksi dan tenggelam dengan pemahaman PROPER sebagai beban, peringkat jebakan, atau bahkan kulminasi dari semua pencapaian .
Presentasi ini disampaikan dalam sebagai pemantik dalam diskusi pemantik Avirama Talks 4: “Circular Economy – A Sustainable Future” di Bandung, pada tanggal 25 Oktober 2024
Presentasi ini disampaikan dalam sebagai pemantik dalam diskusi Waste Less Films Series 2024 di Jakarta, pada tanggal 19 Oktober 2024
Presentasi ini disampaikan dalam SIRD seri-69 ini tentang “Mewujudkan Energi Berkelanjutan Dengan Transisi Energi. Siap?”. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2024, melalui media Zoom Meeting Room Narasumber yang…
Rp 6.000.000,-/peserta Rp 3.999.000,-/peserta Rp 10.497.000,-/3 peserta/1 lembaga Sebuah program investasi sosial yang baik tentu akan menghasilkan dampak program yang baik pula. Namun bagaimana menghitung dampak program yang…
Sesuai namanya, program PROPER mengandung filosofi yang mulia, mendorong perusahaan berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan. Tujuannya tentu agar perlakuannya ke lingkungan menjadi proper, alias patut, layak, atau pantas.
Untuk menjadi benar-benar proper (baca: patut) ternyata banyak drama. Mulai di persiapan, implementasi, sampai komunikasi. Drama ini yang menimbulkan beragam interpretasi atau rasan dari perusahaan.
Keikutsertaan perusahaan yang harusnya wajib di PROPER menjadi terdistraksi dan tenggelam dengan pemahaman PROPER sebagai beban, peringkat jebakan, atau bahkan kulminasi dari semua pencapaian .
LFA adalah alat yang sangat berguna untuk perencanaan proyek yang membutuhkan struktur yang jelas dan dapat diukur. Dengan menerapkan LFA, organisasi dapat memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam proyek mendukung tujuan akhir yang lebih besar, serta mempermudah pelaksanaan dan evaluasi proyek secara efektif. Dengan menggunakan LFA secara dinamis, Anda tidak hanya dapat memperkirakan apakah program investasi sosial (CSR) berpotensi gagal, tetapi juga dapat memaksimalkan keberhasilan dan dampaknya.
Pernahkah anda menghadapi kegagalan dalam pelaksanaan proyek? Atau menghadapi kondisi dimana risiko yang muncul lebih besar dibanding keberhasilannya? Lalu bagaimana cara mengatasinya agar proyek tersebut berhasil dilaksanakan? Salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan program investasi sosial adalah kemampuan dalam pengelolaan seluruh aktivitas projek. Untuk mengelola projek secara efektif dan efisien diperlukan pengetahuan dan keterampilan projek manajemen yang baik.
Kembali dilaksanakan di Yogyakarta, kota Istimewa yang ngangenin dengan pesona budaya dan kulinernya, pelatihan Social Return on Investment (SROI) yang diselenggarakan oleh Social Investment Indonesia sudah memasuki batch ke-31. Metode pelatihan SROI yang kami laksanakan memegang teguh prinsip SROI dan tahapan SROI dari Social Value International, serta pendekatan pembelajaran yang asyik, mudah dan menyenangkan bagi peserta.
Social Investment Roundtable Discussion (SIRD) Goes to Campus merupakan forum diskusi yang akan dilaksanakan di beberapa kampus Indonesia. Forum ini ditujukan untuk mempromosikan isu-isu sosial dan lingkungan yang berkaitan dengan ide dan praktik terbaik mengenai program keberlanjutan. Series kedua dilaksanakan pada Rabu, 18 September 2024 atas kerja sama SII dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya. Melalui Goes to Campus, SIRD menyasar mahasiswa yang dianggap sebagai unsur strategis untuk mengkampanyekan ide-ide tentang keberlanjutan. Mengangkat tema “Tantangan dan Strategi Implementasi ESG dalam Mendorong Penerapan Ekonomi Sirkular”, kegiatan ini ditujukan untuk memperkenalkan konsep ESG dan ekonomi sirkular, diikuti sekitar 150 mahasiswa yang hadir di Aula Gedung Utama FEB Universitas Brawijaya.